AndiArief (Foto: dok. Andi Arief) Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menegaskan Demokrat tidak membuang Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, yang kalah di musyawarah cabang atau muscab
Karawang- Bupati Karawang dr. Hj.Cellica Nurachadiana turut berduka atas wafatnya Presiden Republik Indonesia ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie (Habibie).- "Juga seorang suami yang mencintai istrinya. Sampai akhirnya perjalan kisah cintanya dibuat sebuah film. Ini mengispirasi kita semuanya," katanya.-
KARAWANG Cellica Nurrachadiana mengaku akan fokus merampungkan tugasnya sebagai Bupati Karawang, usai kalah dalam Musyawarah Cabang (Muscab) DPC Partai Demokrat Karawang.. Cellica mengatakan, pada Muscab DPC Demokrat Karawang periode 2022-2027, ada dua calon ketua. Pertama, Pendi Anwar yang dudukung 11 PAC.
Untukkasus sembuh dari Covid-19 bertambah 4.340 orang. Total pasien sembuh di Indonesia pun mencapai 6.014.885 orang. Sementara itu, kasus aktif di Kabupaten Karawang Kamis, 4 Agustus 2022
Vay Nhanh Fast Money. Suara Denpasar - Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana dijodohkan dengan Kang Dedi Mulyadi oleh warganet. Sebagaimana diketahui, Kang Dedi tak lama lagi akan berstatus duda sementara Cecillia sudah sejak 2012 silam menyandang status janda. Status keduanya membuat warganet menjodohkan dua sosok politikus Jawa Barat ini. Dalam sebuah wawancara pada 4 Maret 2021 lalu, Cecilia pernah mengatakan ada perasaan sedikit takut untuk kembali menjalin rumah tangga. Hal tersebut karena dia pernah mengalami kegagalan yaitu bercerai dengan suaminya pada 2012 lalu. Baca JugaLink Nonton Perempat Final Piala Dunia 2022 di PC dan HP, Cek Dulu Jadwal Pertandingannya! terang-terangan membeberkan kriteria calon suaminya. "Saya ini tipikal yang harus fokus, perjalanan hidup saya yang sempat memiliki masalah, masalah rumah tangga. Itu yang akan menjadi pengalaman yang tak ingin diulangi. Ada perasaan takut karena punya pengalaman kurang baik," katanya dalam sebuah wawancara yang diunggah kanal Youtube AR Channel, dikutip Rabu 7 Desember 2022. Dalam kesempatan itu, sang bupati membeberkan kriteria suaminya kelak. Dia mengaku tak neko-neko dalam menetapkan kriteria pasangannya nanti. "Aku nggak neko-neko, ya karena punya pengalaman kurang baik dengan pasangan," katanya. Dia mengatakan sosok idamannya adalah pria yang baik, setia, pekerja keras, dan bertanggung jawab. Baca JugaBom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar, Polri Situasi hingga Saat Ini Terkendali, Masyarakat Tetap Tenang "Aku cuma pengen nyari laki-laki baik, setia, pekerja keras, bertanggung jawab, dan khususnya sayang sama anak aku," ungkapnya. Soal tampang, kata dia, itu relatif. Akan tetapi dia menyukai sosok yang tinggi. "Ganteng itu kan relatif ya. Kalau fisik seneng yang tinggi ya," katanya. Kemudian pria tersebut harus baik agama dan ibadahnya. "Ibadahnya baik, agamanya baik, iman baik," lanjutnya. Soal penghasilan, dia tak menuntut harus lebih besar darinya. Akan tetapi, yang penting adalah punya pekerjaan dan bertanggung jawab terhadap keluarga. "Saya ga menargetkan penghasilan harus lebih besar, engga, yang penting dia punya pekerjaan dan tanggung jawab untuk rumah tangga," kata dia. Saat ditanya memilih duda atau perjaka, dia menyerahkan kepada kehendak Tuhan. "Apapun yang Allah kasi. Aku ga berpikir status ya, artinya bukan suami orang, kekasih orang, atau orang lain," jelasnya. Dijodohkan Warganet Sebelumnya, Kang membuat postingan di media sosial Instagram resminya dedimulyadi71 pada Senin 5/12/2022. Dalam unggahannya, dia membuat kalimat menyentuh yaitu hatinya sudah bulat. "Hati sudah bulat untuk melangkah meraih kebahagiaan. Bersama siapa coba?," tulisnya pada caption. Sontak postingan itu diserbu warganet. Salah satu warganet menjodohkan mantan Bupati Purwakarta itu dengan Bupati Karawang. "Teh celli bupati karawang jg single tuh kang," tulis akun Sebagaimana diketahui, Kang Dedi sedang menghadapi gugatan cerai istrinya, Anne Ratna Mustika. Sidang perceraian akan memasuki materi gugatan.
KARAWANG - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DPRD menolak dinilai mandul karena tidak kunjung mengesahkan peraturan daerah perda. DPRD Karawang justru menyebut Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana yang mandul. Alasannya karena banyak perda yang sudah ada tidak ditindaklanjuti dengan peraturan bupati perbup. "Banyak Perda yang belum dibuat Perbup sehingga tidak berjalan. Padahal membuat Perda itu mahal tapi terkesan dibiarkan setelah sudah jadi. Buktinya sampai sekarang bupati tidak membuat Perbup," kata Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah Bapemperda DPRD Karawang, Toto Suripto, pada Kamis 8/6/23. Toto menyebut, pernyataannya ini sekaligus menjawab penilaian masyarakat terkait mandulnya DPRD karena Perda yang belum dibuat. Padahal banyak Perda yang sudah dibuat atau disahkan belum berjalan efektif alias mandul. Baca juga Bantah Jegal Anies Maju Pilpres 2024, Sekjen PDIP Buat Apa? Rakyat Sudah Ceritakan Kinerjanya Baca juga Bongkar Borok Komandan, Bripka Andry Kini Dilindungi Mabes Polri, Brigjen Ahmad Tak Ada Setor-setor "Perda baru tidak ada Perbup ini kan membuat pelaksanaannya tidak efektif," beber dia. Toto tidak merinci perda apa saja yang belum memiliki perbupnya. Akan tetapi ia memastikan jumlahnya banyak bahkan bisa diatas 100 Perda lebih. "Soalnya yang saya ingat itu sudah terjadi semenjak saya jadi Ketua DPRD tahun 2014, sampai sekarang ada Perda yang tidak memiliki Perbup. Jumlahnya bisa seratus lebih, tapi saya tidak tahu persis angkanya" katanya. Toto mengatakan, Pemkab Karawang terkesan melakukan pembiaran atas kondisi ini. Padahal seharusnya setelah Perda selesai di sahkan bupati harus segera membuat turunannya yaitu Perbup. "Bupati sepertinya membiarkan masalah ini berlarut-larut. Harusnya segera dibuat Perbup agar Perda bisa berjalan efeltif," katanya. Menurut Toto, Pemkab Karawang tidak serius dalam membuat Perbup. Padahal DPRD sudah membuat Perda dengan biaya mahal tapi setelah selesai malah dibiarkan. Sehingga perda yang sudah ada ini tidak bisa jalankan secara maksimal. "Iya kami kan mencurahkan waktu, pikiran dan juga biaya untuk membahas satu Perda. Kemudian setelah selesai malah dibiarkan tanpa Perbup," tutupnya. MAZ Baca Berita Warta Kota lainnya di Google News
› Nusantara›Cellica-Aep Ditetapkan sebagai... Cellica Nurrachadiana dan Aep Syaepuloh ditetapkan sebagai pasangan Bupati dan Wakil Bupati Karawang terpilih berdasarkan hasil Pemilihan Kepala Daerah 2020. KOMPAS/MELATI MEWANGI Sebelum memasuki lokasi pemilihan, warga wajib mencuci tangan dan pengecekan suhu badan di TPS 11 Desa Klari, Kecamatan Klari, Karawang, Jawa Barat, Rabu9/12/2020.KARAWANG, KOMPAS — Cellica Nurrachadiana dan Aep Syaepuloh ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Karawang terpilih berdasarkan hasil Pemilihan Kepala Daerah 2020. Pasangan calon lainnya tidak ada yang mengajukan gugatan ke Mahkamah Komisi Pemilihan Umum Karawang Miftah Farid, Kamis 21/1//2021, mengatakan, proses penetapan dilakukan setelah menerima buku register perkara konstitusi Mahkamah Konstitusi. Dalam dokumen itu, di Karawang tidak terdapat perselisihan hasil pemilihan sehingga rapat pleno penetapan pemilih bisa dilakukan. Ketetapan pasangan calon terpilih Bupati dan Wakil Bupati Karawang tertuang dalam Surat Keputusan KPU Karawang Nomor 02/ ”Nama calon bupati Cellica Nurrachadiana. Nama calon wakil bupati Aep Syaepuloh. Nomor urut pasangan dua dengan perolehan suara,” kata hasil rekapitulasi suara KPU Karawang, Cellica Nurrachadiana-Aep Syaepuloh yang diusung Partai Demokrat, Nasdem, Partai Golkar, dan PKS unggul dengan 60,05 persen suara. Selanjutnya adalah Ahmad Zamakhsyari-Yusni Rinzani 28,49 persen dan Yesi Karya Lianti-Ahmad Adly Fayruz 11,46 persen.Baca juga Diberi Surat Teguran, Bupati Karawang Cellica Minta Maaf dan Bakal Bersikap TegasKOMPAS/MELATI MEWANGI Ketua KPU Karawang Miftah Farid dalam acara daring penetapan pasangan calon terpilih, Kamis 21/1/2021.Komisioner KPU Jawa Barat, Idham Kolik, mengapresiasi Pilkada 2020 berjalan lancar di Karawang. Sejauh ini, di Karawang tidak ada perselisihan hasil pemilihan dari pasangan calon lainnya. Hal ini menunjukkan proses rangkaian kegiatan pilkada berjalan baik sesuai aturan. Terwujudnya hal itu tak lepas dari sinergi berbagai pihak yang terlibat di dalamnya.”Besok, dokumen penetapan ini harus segera diusulkan kepada Kementerian Dalam Negeri melalui Ketua DPRD. Semoga berjalan lancar,” kata Syaefuloh mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam perhelatan demokrasi ini. Dia meminta kepada semua pendukung dan sukarelawan untuk tidak melakukan perayaan hasil penetapan ini dengan bereuforia yang menimbulkan keramaian.”Ke depan, kami akan membuka diri untuk membangun Kabupaten Karawang lebih baik dan kondusif,” ujar juga Cegah Penularan Covid-19 di Karawang, Protokol Kesehatan Ketat Bakal Diterapkan di TPSKOMPAS/MELATI MEWANGI Petugas KPPS mengenakan kostum pengiring sisingaan supaya warga tertarik untuk datang mencoblos di TPS 15 Desa Klari, Kecamatan Klari, Karawang, Jabar, Rabu 9/12/2020.Komisioner Divisi Sosialisasi Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Karawang, Ikmal Maulana, mengatakan, partisipasi pemilih pada Pilkada Karawang 2020 sebanyak 70,02 persen atau lebih dari 1,150 juta warga menggunakan hak pilihnya meski di tengah pandemi. Tingkat partisipasi pemilih tahun ini lebih tinggi dibandingkan pilkada tahun 2015, yakni 66,40 daftar pemilih tetap DPT pada Pilkada Karawang 2020 sebanyak orang. Total ada tempat pemungutan suara yang tersebar di 297 desa dan 30 kecamatan. Pandemi Covid-19 dikhawatirkan menyurutkan minat pemilih untuk datang mencoblos di TPS. Terlebih, saat itu, Karawang masih masuk zona merah hari sebelum pelaksanaan pilkada, KPU Karawang berupaya mengajak sejumlah komunitas dan kaum muda untuk terlibat dalam sosialisasi pendidikan pemilih. Pendekatan komunitas ini dinilai lebih personal sehingga bisa menggerakkan para anggota dan disebarkan dari mulut ke mulut. Penyebaran informasi dalam komunitas juga diharapkan bisa tersampaikan lebih cepat dan menyeluruh. EditorCornelius Helmy Herlambang
TEMPO Interaktif, Karawang - Pasangan Ade Swara dan Sellica Nurahdiana yang mengumpulkan suara terbanyak dalam pemilihan bupati Karawang bakal segera ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Karawang terpilih periode 2010-2015 oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah KPUD Karawang. Pasangan tersebut pada pemilihan yang digelar Ahad lalu meraup suara suara atau 38,80 persen. Emay Achmad Maehi, Ketua KPUD Karawang, saat dihibungi Tempo, Jumat 19/11, mengatakan, penetapan calon terpilih akan dilakukan melalui rapat pleno lengkap yang akan digelar awal pekan depan. “Rencananya sih Senin 22/11,” kata Emay. Pasangan Ade-Sellica yang diusung koalisi Partai Demokrta, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Gerindra dan Partai Bulan Bintang itu mempercundangi pasangan incumbent Sonny Gersona-Dadang S Muchtar yang dijagokan Partai Golkar yang memperoleh suara suara atau kedua pasangan Eli Amalia Priatna-Endang Abdullah yang digadang-gadang Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Bintang Reformasi menduduki peringkat ketiga dengan raihan suara suara atau 16,02 persen, peringkat keempat diduduki pasangan Karda Wiranata dan Deden Darmansyah yang diusung PDI Perjuangan yang mengantongi suara atau 12,70 persen dan pasangan Endang Warsa – Agustia Mulyana dari jalur perseorangan hanya memperoleh suara suara atau 02,42 yang diperoleh dari KPUD Karawang menyebutkan pemilihan bupati tersebut harusnya diikuti oleh daftar pemilih tetap. Tapi, pada saat pelaksanaan pesta demokrasi itu, pemilih yang mendatangi bilik-bilik suara dan menyalurkan aspirasinya hanya mencapai suara atau 63,69 persen. Sedangkan yang dinyatakan Golput mencapai Ihwal masih tingginya angka Golput tersebut, Riesza Affiat, anggota KPUD Karawang, mengatakan, angka partisipasi warga dalam pemilihan ini menurutnya justru masih tinggi jika dibandinghkan dengan angka partisipasi pemilukada di daerah lainnya di Jawa Barat. “Tapi memang meleset dari target kami yang diharapkan mencapai 70 persen,” kata SUTISNA
suami cellica bupati karawang